Jumat, 10 Desember 2010

KAHITNA HADIRKAN SUASANA ROMANTIS


‘Kahitna’ Hadirkan Suasana Romantis Style Deformation in Civil (Steril) 2010

Kahitna, band asal Bandung yang sempat populer era tahun 1990, ternyata masih mampu menghadirkan suasana romantis dalam konser bertajuk “Style Deformation in Civil (Steril) 2010″ di Semarang, Jumat (4/6) malam.
Penampilan band yang beranggotakan sembilan orang, tiga di antaranya vokalis, yakni Hedi Yunus, Mario Ginanjar, dan Carlo Saba itu sangat dinanti para penonton yang rela menyesaki Krakatau Grand Ballroom Hotel Horison Semarang.
Namun, Kahitna memang tak tampil sendiri, ada Maliq & D`Essentials yang kebagian tampil pertama mengobati kerinduan, sekaligus membalut suasana romantis bagi para penonton yang sebagian besar terlihat datang berpasangan.
Maliq & D`Essential mengawali penampilannya dengan tembang berjudul “Blow”, disusul “They”, “Terdiam”, dan “Luluh” yang ternyata mampu meluluhkan hati para penonton untuk terlarut dalam aksi panggung band bentukan 15 Mei 2002 tersebut.
Band yang beranggotakan tujuh orang itu membuktikan penampilannya mampu menyuguhkan suasana romantis dengan cukup sempurna, karena para penonton terhanyut dalam keheningan dan hanya mampu mengiringi lantunan lagu dengan lambaian tangan.
Beberapa lagu selanjutnya yang dibawakan band pengusung perpaduan genre musik pop dan jaz tersebut secara berurutan, seperti “Kangen”, “Dia”, “Untitled”, dan “Matahari” juga disambut penonton dengan lambaian tangan ke atas menirukan sang bintang.
Sesekali, dua vokalis Maliq & D`Essential, Indah dan Angga mengajak para penonton sedikit bergoyang menirukan gerakannya jika mendapati ritme lagu yang kebetulan pas, dan para penonton pun menurutinya dengan sangat antusias.
Maliq & D`Essential yang didaulat membawakan sekitar 12 lagu dalam konser itu, menutup aksi panggungnya dengan tembang pamungkas berjudul “Pilihanku” yang langsung disambut para penonton dengan sedikit ekspresi kekecewaan.
Banyak penonton yang semula terlihat berdesakan mengambil posisi di dekat panggung sempat memilih mundur, namun beberapa saat kemudian kembali mendekati panggung, seiring dengan tampilnya Kahitna, band yang sangat mereka tunggu.
Penampilan awal Kahitna disuguhkan secara kalem dengan mengusung tembang berjudul “Everybody” yang langsung disambut penonton dengan tepuk tangan tanda apresiasi terhadap band yang tetap bertahan sejak dibentuk pada 1986 itu.
Ketiga vokalis Kahitna, Hedi Yunus, Mario Ginanjar, dan Carlo Saba tampil memikat dengan paduan busana serasi, diiringi aksi panggung mengajak para penonton bernyanyi bersama band yang dimotori oleh Yovie Widianto, keyboardis band tersebut.
Dalam konser itu, Kahitna membawakan sekitar 13 lagu, antara lain “Laegungan”, “Permaisuri”, “Soulmate”, dan “Seandainya Aku Bisa Terbang” membuktikan kemampuannya membuat penonton tersihir masih cukup ampuh dan tak lekang oleh waktu.
Saat membawakan tembang “Cantik”, ketiga vokalis juga menyanyikannya sambil menunjukkan jari ke arah penonton, terutama perempuan yang langsung membuatnya tersipu malu, dan beberapa penonton ikut melambaikan tangan ke atas sesuai irama.
Kahitna menutup penampilan romantisnya dalam konser “Steril 2010″ di Semarang itu dengan satu tembang berjudul “Untukku” yang menjadi pamungkas, dan kembali disambut berat hati para penonton karena konser akan berakhir.

Rela

Tidak ada komentar:

Posting Komentar